Film asal Korea garapan sutradara Hyeong-Cheol Kang ini bisa dibilang bukan termasuk film yang baru, namun menurut saya, tetap cukup bagus untuk disimak. Saya memang tidak merupakan penggemar film Korea, tapi yang satu ini ya note bad lah. Apalagi dengan rating 7,1 dari Imdb.
Film ini dibintangi oleh Shim Eun Kyung / Yoo Ho Jeong sebagai Im Na Mi, Park Jin Joo/ Hong Jin Hee sebagai Hwang Jin Hee, Kim Min Young/ Go Soo Hee sebagai Kim Jang Mi, Min Hyo Rin / Yun Jung sebagai Jung Su Ji, Kim Bo Mi / Kim Sun Kyung sebagai Ryu Bok Hee, Kang Sora / Jin Hee Kyung sebagai Ha Cheon Hwa, Nam Bo Ra / Lee Yeon Kyung sebagai Seo Geum Ok, Kim Shi Hoo / Lee Geung Young sebagai Oh Jun Ho.
Film dimulai dengan cerita dari sudut pandang Im Na Mi yang sudah dewasa. Ia menjadi seorang ibu rumah tangga, yang benar-benar merawat suami, anak serta rumahnya dengan baik. Dia juga terkadang merindukan masa-masa bersekolahnya dulu, ketika tak sengaja melihat siswi sekolah yang berseragam.
|
Sambil liat ke jendela dan bergumam "Duh dek..dek zaman kae Mamah sekolah mbiyen" |
Suatu saat, ia mengunjungi mertuanya di rumah sakit, dan tanpa sengaja melihat seorang pasien yang kesakitan di kamar sebelah. Dan ketika tahu namanya, dia tersadar. Ia sangat mengenalnya. Ialah Cheon Hwa, salah seorang anggota di gengnya, bahkan Cheon Hwa menjadi ketua geng tersebut.
Kini Cheon Hwa menjadi pasien kanker, dan walaupun ia menderita, ia tetap tegar seperti dulu. Ia pun meminta kepada Im Na Mi untuk mempertemukan teman-teman segengnya sebelum ia mati. Di sinilah petualangan Im Na Mi mengumpulkan teman-teman segengnya dimulai.
Pada saat Im Na Mi mengumpulkan teman-temannya lagi, film dibawa flashback ke kenangan Im Na Mi saat sekolah. Seperti biasa, film ini menyajikan konflik khas anak sekolah, seperti persaingan mendapatkan teman, tawuran antar geng, persaingan mendapatkan gebetan, dan mempertahankan persahabatan dalam geng sendiri.
Yang paling seru menurut saya sih, ketika adegan tawuran. Jadi, antar geng ini memang benar-benar suka tawuran. Dan mereka tawuran dengan nebeng arena saat demonstrasi berlangsung. Jadi biar suasananya makin dapet kali ya. Hahaha.
Di film ini saya jadi ingat omongan temennya Awkarin, Sarah Gibson, saat mendampingi Awkarin yang nangis-nangis ditinggal Gaga.
"Roda hidup itu berputar Ga..."
|
"Roda itu berputar Ga..." via Youthmanual |
Kalimat Sarah Gibson itu mungkin berlaku di film ini. Ada temannya yang dulu terobsesi menjadi Miss Korea, namun kenyataan sekarang sungguh terbalik 180 derajat dari keinginannya.
|
Dulu pengin jadi Miss Korea, malah jadi mis..em ya gitu |
Ada yang dulu anak tunggal seorang dokter gigi, namun akhirnya ia tak memiliki pekerjaan untuk bertahan hidup. Begitu pula Im Nami, yang mulai kehilangan keinginan untuk mewujudkan mimpinya, karena ia sadar, sudah terlalu tua untuk bermimpi.
Menurut saya film ini cukup bagus untuk ditonton. Komedinya pas, dramanya pas, serunya juga pas. Seperti mengajarkan bagaimana persahabatan, tetap menjaga persahabatan selalu erat, dan selalu membantu sahabatnya saat susah. Selain itu film ini juga mengajarkan untuk tetap bermimpi, dan jangan melepas mimpi saat setelah menikah. Seperti yang dikatakan Cheon Hwa kepada Im Na Mi.
Well, happy watching!
Menarik sepertinya, saya kira seperti layaknya film korea2an, cinta cinta cinta.
BalasHapusKisah persahabatan seperti ini, oke buat ditonton?
Btw sewaan VCD yg masih buka dimana yak? Hahaha