Tampilkan postingan dengan label Motivation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivation. Tampilkan semua postingan

Tutorial Menjadi Manusia Kuat Seperti Mutan X-Men

30 comments
X-Men

Bisa enggak sih, kita kuat kayak mutan-mutan di X-Men ?
Mutan sebenarnya merupakan suatu istilah dalam biologi yaitu berupa organisme yang memiliki gen lebih dari atau kurang dari organisme pada umumnya. Namun seringkali ketika mendengar istilah mutan, kita langsung berpikiran tentang suatu makhluk yang memiliki kemampuan super, seperti dalam film X-Men. Ya mau gimana lagi? Generasi milenial seperti kita sejak SD, sangat akrab dengan film X-Men. Yaudah, oleh karena itu kita diskusinya fokus ke mutan di film X-Men aja ya.
Lalu, mengapa mutan di film X-Men tersebut jadi terlihat kuat banget?
Jadi, kalau dari kacamata penggemar X-Men yang angin-anginan ini, mutan di film x-men itu selalu melakukan adaptasi terhadap pressure yang diberikan kepada tubuhnya. Semakin tinggi tekanan yang diberikan, maka semakin tinggi pula usaha yang dilakukannya untuk mengatasi tekanan tersebut. Jadi kemampuan adaptasinya lebih tinggi daripada manusia biasa. Perkecualian untuk mutan yang memiliki sayap, saya masih belum ada spekulasi tentangnya, lha trus ngapain aku mikirin? Hahahaha.

Hal tersebut sebenarnya kita alami sebagai manusia. Kita memiliki respon adaptasi terhadap tekanan kepada tubuh kita. Contoh nih, ketika kita sering tidak menggunakan alas kaki, lama kelamaan kulit kaki kita akan mengeras, atau istilah biologinya adalah kornifikasi, yang artinya penebalan zat tanduk. Kalau contoh dari mutan di x-men, yaitu mutan yang bisa mengubah tubuhnya jadi besi ketika diberi tekanan benda-benda berat ke tubuhnya. 
Kalau gitu enggak ada mutan yang unbreakable dong?
Wo, lha iya enggak ada dong. Coba aja liat di film X-Men Days of Future. Di film tersebut, mutan mendapatkan musuh yang sangat kuat, yaitu Sentinel. Sentinel mampu mendeteksi setiap kelemahan mutan. Keadaan mutan sangat terpojok, karena melawan Sentinel merupakan usaha yang sia-sia. Jadi daripada susah-susah ngelawan Sentinel, Profesor X lebih memilih untuk mengirim Logan ke masa lalu, agar Program Kreativitas Mahasiswa pengadaan Sentinel yang diajukan Dr. Trask dibatalkan.
Jadi, bagaimana agar kita bisa kuat seperti mutan di film X-Men ? Biar kebal kalau disilet-silet.
Ke dukun aja kalo gitu! Ya enggak ada toh. Kalau kamu mau kuat ketika mendapatkan tekanan berkali-kali ya kamu harus mengalami tekanan berkali-kali sampai kamu enggak ngerasa sakit lagi. Karena setiap kita mengalami suatu trauma, tubuh kita seperti melakukan mekanisme usaha agar hal tersebut tidak lagi melukai kita. Seperti kalau pertama kali kita gagal dalam langkah awal meraih cita-cita, awalnya sih sakit, tapi lama-lama kita akan terbiasa dan enggak lagi menyerah jika suatu saat masalah itu terulang kembali. Atau ketika pertama kali ditolak ketika interview kerja, rasanya dunia seperti kiamat, tapi kalau kita tidak menyerah, lama-lama kita akan kuat menghadapi masalah seperti itu. Seperti kata pepatah, "What doesn't kill you, makes you stronger." Kalau kata Indra Herlambang," If life gives you a suck, kenyot balik!!!" Gitu aja, gampang kan.

Baca juga: Masa Bodoh dengan Semua Kegalauan, Sekarang Saatnya Berjuang Meraih Mimpi

Nah, untuk kamu, masih ingin menyerah atau tetap berusaha sekuat tenaga agar bisa menjadi unbreakable seperti mutan X-Men? Selamat berjuang! :D

(Disclaimer: Tulisan ini adalah murni asumsi dan opini pribadi)

Cara Menyenangkan Mengerjakan Skripsi

17 comments

Jujur saja sih, skripsi itu enggak susah kok. Skripsi susah itu mitos. Skripsi itu seperti karya ilmiah pada umumnya. Ya menggunakan jurnal ilmiah yang akurat sebagai acuan atau dasar, menggunakan metode penelitian yang sebisa mungkin merepresentasikan keadaan sesungguhnya, serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Gampang kan?

Gampang, kalau kamu sudah terbiasa melakukan hal sistematis tersebut selama bikin makalah atau paper untuk tugas kuliah. Kalau enggak? Ya sudah, dibiasakan saja hehe. Namun kebanyakan dari kita emang suka bikin paper dengan copy lalu paste dari blog yang menyajikan konten seputar skripsi atau karya ilmiah. Terus gimana dong, biar ngerjain skripsi yang sudah kita anggap skripsi itu susah, biar terasa menyenangkan?

Cari topik skripsi yang kamu senangi atau yang dapat kamu kerjakan

Skripsi itu pasti ada peminatan, nah bagusnya kalau kamu ambil yang sesuai minat kamu. Jadi kamu selalu semangat untuk mengerjakannya. Atau kalau susah dikerjakan sekalipun, karena kamu minat dan seneng banget, jadi kamu tetap mau mengerjakan. Opsi kedua, kalau kamu benar-benar sama sekali enggak minat, cari topik yang mudah. At least kalau kamu males-malesan ngerjain, bisa tetep selesai dan enggak susah. Coba bayangin deh, udah susah ngerjainnya, kamu juga enggak minat, mahasiswa baru juga makin banyak bermunculan. Makin stress kan?


Akrab dengan dosen pembimbing

Kalau belum terlalu kenal dosen pembimbing, coba kenalan dulu. Ajak diskusi tentang topik skripsi dan objek penelitian yang akan kamu kerjakan. Jangan lupa untuk meminta saran, topik skripsimu sudah bagus atau belum, kira-kira terlalu berat untuk dikerjakan mahasiswa dalam strata sepertimu atau tidak. Karena, dosen sudah pasti pernah mengerjakan skripsi dan tesis jauh sebelum kita, jadi mereka bisa menerka apakah kita mampu untuk mengerjakan atau tidak.


Review jurnal

Ini penting untuk memperkuat dasar kamu dalam mengerjakan skripsi. Selain itu, jurnal juga membantumu mengetahui metode yang tepat untuk mengerjakan skripsi. Kamu juga dapat membandingkan hasil yang kamu dapatkan dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang terdapat pada jurnal, sehingga kamu bisa tahu alasan jika ada perbedaan hasil di skripsi kamu, atau mungkin terasa kurang sempurna, dan sebagainya.

Bikin list achievement

List pencapaian kamu selama seminggu sudah mengerjakan apa saja. Hal ini membantumu agar semakin terpacu dalam mengerjakan skripsi. Jika selama seminggu enggak ngerjain apa-apa untuk skripsi, rugi kan? Menunda satu hari mengerjakan skripsi, sama saja menunda dapet kerja, menunda nikah, dan tentu saja menunda wisuda hahaha.

Cari temen yang setopik skripsi sama kamu

Teman yang setopik itu ibarat malaikat guys. Walau skripsimu kamu anggap mudah, dan kira-kira bisa kamu kerjakan sendiri, jangan lupa kamu tetap butuh teman. Teman apalagi teman setopik bakal bisa bikin diskusi tentang skripsi makin enak, ke kampus buat ngerjain skripsi juga jadi enggak males. Kamu bakal nambah banyak ilmu dan bisa tanya hal-hal yang belum kamu terlalu pahami. Selain itu,teman yang setopik skripsi bisa kamu ajak latihan presentasi ketika akan pendadaran atau sidang skripsi dengan temanmu yang berpura-pura jadi penguji gitu. Jadi ketika pendadaran atau sidang, kamu tidak lagi grogi, karena sudah latihan presentasi sebelumnya.

Jangan lupa bahagia

Skripsi itu menyenangkan, jangan dibikin susah. Kalau lagi suntuk dan pusing ngerjain skripsi, kamu bisa sambil nonton film atau anime yang lucu-lucu. Suatu saat kamu pasti kangen berlelah-lelah sampai lembur ngerjain skripsi. But all the efforts are worth it! Semangat ya!


image source: pixabay.com

Hey Millennial, It's Time To Show Your Work!

12 comments
Teamwork via Pixabay.com
Generasi millennial atau generasi Y merupakan generasi yang berisi orang-orang yang lahir antara tahun 1981-1994 atau sebelum tahun 2000. Generasi millennial ini juga merupakan usia produktif sekaligus konsumen yang sangat mendominasi pasar saat ini.

Generasi millennial juga lebih memilih smartphone dibandingkan TV. Smartphone bener-bener enggak bisa lepas dari tangan. Masih inget istilah Nomofobia kan? Yaitu suatu sindrom ketakutan jika terpisah dengan smartphone kita. Selain itu, generasi ini juga seperti memiliki sebuah keharusan yaitu memiliki sosial media. Percaya deh, yang enggak punya sosial media lama kelamaan akan tersisih dari dunia per-swag-an pergaulan temen-temen lo.

Namun, kabarnya generasi millennial juga memiliki kelemahan, yaitu merupakan generasi yang over confident. Generasi ini juga sering merendahkan generasi terdahulu. Enggak inget? Coba deh instropeksi diri ketika ngajarin bokap nyokap make smartphone. Selain itu, dengan adanya sosial media yang kita punya, kita terkoneksi dengan banyak orang, namun kita hanya menjadikan mereka sebagai audience. Ya kali bro.

Terus bagaimana cara kita memanfaatkan era digital ini sebaik-baiknya?

Sebetulnya internet itu semacam Scenius, kata Mas Austin Kleon. Jadi scenius merupakan sekumpulan atau kelompok orang yang memiliki minat yang sama. Scenius bukan untuk menunjukkan seberapa hebat  atau seberapa berbakatnya lo, tapi apa kontribusimu. Kontribusi bisa berupa gagasan, pendapat, percakapan dengan anggota scenius sehingga terjalin hubungan yang berkualitas. Jadi di dalam scenius, kita bebas berpendapat, mengusulkan ide saling diskusi dan sebagainya.

Karena di sini gue nulis, gue suka main ke scenius yaitu Katanium. Gue bisa nemu berbagai genre tulisan sehingga ide-ide buat nulis lancar banget. Ada tulisan yang menggelitik dari orang pinter seperti mas Bogi di Katanium. Ada juga tulisan dari mas-mas yang sering bikin ketawa ngakak macam Mas Ilham ini. Seperti yang udah diceritakan oleh Austin Kleon, di dalam scenius enggak ada penjaga gawang, penjaga pintu ataupun editor. Karena kita semua di dalam scenius bisa jadi editor, pembaca, pembelajar dan lain sebagainya. 

Di Katanium ini gue juga sering beradu argumen dengan Mas Bogi, minta pendapat dari Mas Arif dan Mbak Septiology. Tak jarang pula gue juga diskusi dengan Mas Ilham yang super lucu itu. Untuk menghasilkan karya yang bagus, enggak salah kok berkonsultasi pada yang lebih ahli atau expert. Apalagi mereka juga bisa kasih pendapat buat karya kita.
Sekarang, apa kontribusimu? It's time to show your work!

Masa Bodoh dengan Semua Kegalauan, Sekarang Saatnya Berjuang Meraih Mimpi

9 comments
Cara Delevingne via yoyowallpapers.com
"Just imagine you're 99 years old and you're on your death bed, you're sad and disappointed with the past, full of regrets about how you lived your life. All of a sudden you have a chance to come back to right now. What would you do? Whatever you answer is exactly what you should be doing. Go and do it."-Anonim
Mimpi di tulisan yang akan gue bahas ini bukan tentang mimpi bunga tidur ya. Bukan. Tapi mimpi, yang nantinya bisa lo jabarin jadi visi, misi hidup lo.

Gimana sih kalo orang enggak punya mimpi? Ya gantung. Hidup terasa mengalir gitu aja, dan berasa kosong. Seolah di dunia ini udah enggak ada yang menarik lagi. Kalo kata orang, "Hidup segan, mati tak mau".

Nah, gimana sih biar lo tetep bisa pegang mimpi lo?

Simple, lo harus punya tabungan "bensin" yang banyak untuk selalu "membakar" diri lo tetep on fire buat meraih mimpi. Dan juga, kelilingilah diri lo selalu dengan orang-orang yang selalu mendukung dan menasehati serta mengingatkan mimpi-mimpi lo. Itu penting banget, karena ada beberapa orang yang punya potensi mencerabut semangat meraih mimpi yang udah kamu punya.

Contoh kecilnya, gue dulu pernah banget on fire gitu, belajar dari siang nunggu buka puasa, lanjut abis tarawih sampe jam 2 pagi. Dan itu tiap hari. Hasilnya badan gue drop, tapi gue tetep semangat dan enggak ijin buat bolos sekolah walau badan gue panas banget. Akhirnya nilai-nilai gue yang semula di antara 6 sampe 7 koma doang, bisa nyampe di atas 8 komaan. Itu dulu gue punya mimpi kuliah di Tokyo University.

"Aku sudah bosan takut, sudah bosan putus asa."-Pramoedya Ananta Toer
Selain tabungan bensin, lo juga perlu punya harapan mencapai mimpi lo. Karena jika udah enggak punya harapan lagi buat mencapai mimpi, lo enggak bakal sampai kapanpun mencapai mimpi lo. Seperti yang Profesor Charles Xavier bilang di X-men Days of Future Past, "Harapan, adalah kekuatan paling besar yang dimiliki oleh manusia."
Masih inget gimana lo berjuang mati-matian demi ngedapetin gebetan lo? Nah ya mirip gitu. Lo punya visi, misi yang jelas banget serta harapan yang tinggi untuk dapat bersanding dengan pujaan hati. Semangat banget gitu ya, mau lagi cuaca panas, atau lagi musim hujan, demi gebetan mah hajar bleh! Yang penting visi, misi lo terwujud. Gitu kan ya? Nah, coba semangat yang seperti ini lo tiru ketika lo mau ujian pendadaran, interview kerja, dan lain sebagainya. Bakal asik banget kan?

So, lo masih mau nganggurin resolusi-resolusi tahunan yang udah lo buat? Enggak gatel pengen ngeraih semuanya gitu? Cheers!

Dumb is Never Cute, You Can Do More!

14 comments
Emma Watson via justjared.com

Masih inget enggak dengan pernyataan salah seorang "tokoh" yang bilang bahwa wanita yang kuat, mandiri dan enggak bergantung yang lain itu bikin lelaki jarang yang mau karena looks serem? Pernyataan yang menurut gue bikin geregetan. Pernyataan yang akhirnya memicu banyak pihak debat karenanya.

Terus, untuk menjadi seutuhnya “wanita” apakah seperti itu? Apakah menjadi wanita harus emyeh-emyeh lemah, dikit-dikit minta bantuan, angkat galon enggak bisa (atau enggak mau), enggak bisa (atau enggak mau) terkena sinar matahari yang menyengat dan lain sebagainya. Dan lagi, apakah menjadi “wanita” seutuhnya baca bukunya harus melulu tentang Wanita yang Dirindukan Surga, Istri yang Berbakti, dan enggak mau melek terhadap dunia teknologi, sains, ekonomi, politik. Gitu ya?

Di berbagai film juga sering banget digambarkan wanita masih menyandang gelar kudate. Contohnya saja salah satu adegan di film X-Men Days of Future Past ketika Raven bertemu dengan salah satu prajurit dari Vietnam. Ketika mereka berada di kamar, Raven bertanya tentang agenda pertemuan di Prancis, dan si lelaki tersebut menjawab “Wanita cantik, berminat dengan politik? Waw.”

Di tulisan gue sebelumnya, gue sudah membahas bagaimana kesalahan pihak laki-laki berlaku kepada para wanita. Tapi, sekarang gue akan membahas kenapa wanita juga tetep enggak bisa (mostly) mencapai cita-cita besar yang diinginkan.

Salah satunya, adalah ketakutan wanita akan dicap serem atau kolot kalau mereka looks lebih “pintar”  atau lebih "kaya" daripada laki-laki. Gue pernah denger obrolan seorang cowok yang bilang, “Lah, kalau pacar gue bawa Fortuner, dan gue cuma bawa motor, ya gue balik kanan. Ya gengsi lah”. Lah kok gitu mas? Terus juga ada yang pernah bilang bahwa laki-laki itu ingin merasa selalu dibutuhkan. Kondisi semacam ini yang membuat cewek jadi manja. “Mas anterin ke mall ya”, “Mas, aku enggak bisa formatin dokumenku nih, bisa bantuin?”, “Mas aku jemput pake mobil ya, panas banget ini aku enggak bisa panas-panas”. Selain itu, gue juga geregetan ketika ada cowok yang bilang, “Lah, kalau bisa sih cari istri jangan pinter-pinter banget, ntar kalau mau tidur, jangan-jangan tar dikasih teori banyak-banyak, enggak jadi tidur gue”. Lah mas, kan bisa diskusi loh kayak gitu, memperdalam ilmu juga, malah asik enggak sih, diskusi sampe larut malem tanpa takut digrebek orang-orang, karena diskusi sama pasangan sendiri?

Oh, c’mon! Dumb is never cute. Lo punya hak untuk meraih semua cita-cita lo, entah lo cewek atau cowok, lo anak orang kaya atau bukan. Dan bagi lo cewek, tetaplah smart, and strong. Tetaplah belajar dan belajar. Jadi cewek smart itu sama sekali enggak salah kok. And it will make you beautiful! Seperti gambar yang diupload Cara Delevingne di akun Instagramnya :