Kenali Lebih Dekat Ciri-ciri dan Gejala Penyakit Polio dari SehatQ.com

1 comment
Kenali Lebih Dekat Ciri-ciri Gejala dan Vaksin Penyakit Polio dari Sehatq.com


Penyakit polio adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh virus, yang dapat menyebapkan cedera saraf hingga mengakibatkan kelumpuhan, kesulitan bernapas bahkan kematian. Pada umumnya, virus penyebab polio lebih memungkinkan menular pada usia di bawah 5 tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 200 infeksi polio akan menyebabkan kelumpuhan permanen. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui informasi seputar ciri-ciri dan gejala penyakit polio agar bisa mencegahnya menginfeksi kita dan keluarga.

Gejala polio

Gejala non-paralitik

Gejala polio non-paralitik menyerupai flu dan bisa berlangsung dari satu hingga sepuluh hari. Gejala polio non-paralitik meliputi:
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Meningitis

Gejala polio paralitik

Polio paralitik dapat menyebabkan kelumpuhan di sumsung tulang belakang (polio tulang belakang), batang otak (polio bulbar), atau keduanya (polio bulbospinal). Gejala awal polio paralitik mirip dengan polio non-paralitik, tapi bedanya adalah setelah seminggu gejala yang lebih parah akan muncul. Gejala yang akan muncul tersebut antara lain:
  • Kehilangan refleks
  • Kejang parah dan nyeri otot
  • Anggota tubuh menjadi kendor dan terkulai
  • Kelumpuhan yang mendadak, bisa sementara atau permanen
  • Anggota tubuh menjadi cacat, terutama pada pinggul, perkelangan kaki dan kaki

Sindrom pasca polio

Sindrom pasca polio pada umumnya dapat dialami oleh penderita polio paralitik sebelumnya. Gejala sindrom pasca polio adalah sebagai berikut.
  • Nyeri otot yang semakin parah
  • Otot dan sendi lemah
  • Mudah lelah
  • Pengecilan otot atau atrofi otot
  • Kesulitan untuk bernapas dan menelan
  • Mengalami masalah pernapasan saat tidur atau sleep apnea
  • Bermasalah untuk berkonsentrasi dan mengingat

Bagaimana Anda dapat tertular polio?

Anda dapat tertular atau terinfeksi polio jika Anda bersentuhan dengan feses atau kotoran seseorang yang telah terinfeksi. Tak hanya itu, polio juga bisa menular lewat droplet saat penderita polio batuk atau bersin. Anda juga dapat tertular infeksi polio dari makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran atau droplet yang terdapat virus tersebut.

Saat virus polio masuk ke dalam mulut, virus tersebut akan menyebar ke tenggorokan dan usus lalu mulai berkembang biak. Dalam beberapa kasus, virus polio juga dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke sistem saraf.

Virus polio juga dapat disebarkan oleh seseorang yang terinfeksi sekitar satu minggu sebelum gejala terlihat sampai beberapa minggu setelahnya. Orang terinfeksi virus polio yang tidak memiliki gejala apapun juga masih dapat menularkan polio kepada orang lain.

Bagaimana cara mendiagnosis polio?

Sebelumnya, Anda harus berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Dokter akan mendiagnosis polio dengan melihat gejala yang muncul. Pemeriksaan secara fiksik seperti mencari gangguan refleks, punggung dan leher kaku atau kesulitan mengangkat kepala saat berbaring juga akan dilakukan oleh dokter.

Selain itu, laboratorium akan menguji sampel dari tenggorokan, feses atau tinja, atau cairan serebrospinal Anda untuk mendeteksi keberadaan virus polio.

Bagaimana cara menangani polio?

Tidak ada obat untuk menangani polio. Oleh karena itu, jika seseorang terkonfirmasi terinfeksi polio, dokter akan berusaha meredakan gejala yang dialami dengan cara sebagai berikut.
  • Istirahat yang cukup
  • Meresepkan obat penghilang rasa sakit
  • Memberikan obat antispasmodik untuk mengendurkan otot
  • Memberi resep antibiotik untuk infeksi saluran kemih
  • Memberikan alat bantu pernapasan untuk yang mengalami kondisi parah
  • Memberikan terapi fisik untuk mengatasi nyeri otot, masalah pernapasan dan membantu berjalan

Bagaimana cara mencegah polio?

Cara terbaik mencegah polio adalah dengan melakukan vaksinasi. Oleh karena itu, anak-anak harus mendapatkan suntikan vaksin polio sesuai dengan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017. Vaksin polio sebaiknya diberikan sebanyak 5 kali, dengan 4 kali imunisasi dan 1 kali booster.

Agar kita dan anggota keluarga terhindar dari penyakit polio, penting untuk selalu mencari informasi mengenai dunia kesehatan. Anda bisa mencari informasi lewat buku, atau lewat situs SehatQ yang menyajikan berbagai artikel dalam dunia kesehatan.

1 komentar: