Waktu saya SMP dulu sering baca wejangan-wejangan dari buku motivasi "Kekuatan terbesar manusia adalah doa!" Tapi emang masih nggak peka atau gimana, saya masih bingung dengan kalimat tersebut. Dan parahnya lagi baru ngeh sekarang hehe.
Ngomong-ngomong tentang harapan nih, seakan sekarang kata "harapan" sendiri sudah mengalami peyorasi. Mengalami penyempitan arti kata. Lebih difokuskan untuk harapan seorang lelaki kepada perempuan ataupun sebaliknya. Pernah juga saya menjumpai sebuah bio akun sosmed seseorang "Harapan adalah sesuatu yang menyakitkan". What? Padahal harapan sama sekali nggak sesimpel itu. Kalau menurut KBBI, harapan adalah keinginan supaya menjadi kenyataan. Iya, gitu doang. Ya bener sih, harapan seorang lelaki untuk benar-benar memiliki wanita yang diinginkannya. Iya bener, tapi nggak cuma itu.
Oiya, udah pernah nonton Hunger Games kan? Nah, kalau kamu cermat nih, ternyata Presiden Snow bisa dibilang orangnya cukup peka dan bisa ngeliat sesuatu dan merefleksikan kedepannya seperti apa. Jadi ceritanya, mengapa "permainan" Hunger Games diadakan? Jawabannya simpel, agar rakyat Panem nggak punya harapan buat hidup lebih baik. Mereka dibayangi akan kerja paksa, siksaan kalau kerjanya nggak bener, dan juga Hunger Games sendiri yang hanya menyisakan 1 pemenang yang hidup.
"Mengapa aku harus susah-susah membuat permainan Hunger Games? Bukannya lebih mudah aku mengumpulkan 24 orang sekaligus dari 12 distrik, kemudian mengeksekusi mereka semua? HOPE. Itu adalah satu-satunya hal yang lebih kuat dibanding ketakutan. Sedikit harapan sangat efektif. Banyak harapan sangat berbahaya."
See, bagaimana Presiden Snow sangat takut jika rakyatnya berharap kemerdekaan?
Contoh lagi deh, mengapa orang mau susah payah bekerja, belajar? Ya karena punya harapan. Kamu tiap malem ngerjain skripsi sampe begadang, paginya bikin dan nyebarin quisioner, bikin penelitian di laboratorium, karena punya harapan yang gede buat lulus kuliah. As simple as that. Orang nggak pernah berusaha setotal apapun, kalau dia sama sekali nggak punya harapan, yaudah, hidup dijalanin aja..gitu aja.
Ngomong-ngomong tentang harapan nih, seakan sekarang kata "harapan" sendiri sudah mengalami peyorasi. Mengalami penyempitan arti kata. Lebih difokuskan untuk harapan seorang lelaki kepada perempuan ataupun sebaliknya. Pernah juga saya menjumpai sebuah bio akun sosmed seseorang "Harapan adalah sesuatu yang menyakitkan". What? Padahal harapan sama sekali nggak sesimpel itu. Kalau menurut KBBI, harapan adalah keinginan supaya menjadi kenyataan. Iya, gitu doang. Ya bener sih, harapan seorang lelaki untuk benar-benar memiliki wanita yang diinginkannya. Iya bener, tapi nggak cuma itu.
Oiya, udah pernah nonton Hunger Games kan? Nah, kalau kamu cermat nih, ternyata Presiden Snow bisa dibilang orangnya cukup peka dan bisa ngeliat sesuatu dan merefleksikan kedepannya seperti apa. Jadi ceritanya, mengapa "permainan" Hunger Games diadakan? Jawabannya simpel, agar rakyat Panem nggak punya harapan buat hidup lebih baik. Mereka dibayangi akan kerja paksa, siksaan kalau kerjanya nggak bener, dan juga Hunger Games sendiri yang hanya menyisakan 1 pemenang yang hidup.
"Mengapa aku harus susah-susah membuat permainan Hunger Games? Bukannya lebih mudah aku mengumpulkan 24 orang sekaligus dari 12 distrik, kemudian mengeksekusi mereka semua? HOPE. Itu adalah satu-satunya hal yang lebih kuat dibanding ketakutan. Sedikit harapan sangat efektif. Banyak harapan sangat berbahaya."
See, bagaimana Presiden Snow sangat takut jika rakyatnya berharap kemerdekaan?
Contoh lagi deh, mengapa orang mau susah payah bekerja, belajar? Ya karena punya harapan. Kamu tiap malem ngerjain skripsi sampe begadang, paginya bikin dan nyebarin quisioner, bikin penelitian di laboratorium, karena punya harapan yang gede buat lulus kuliah. As simple as that. Orang nggak pernah berusaha setotal apapun, kalau dia sama sekali nggak punya harapan, yaudah, hidup dijalanin aja..gitu aja.
Nah, sekarang refleksi diri saja deh, sebesar apa sih harapan yang kita punya? Dan sebesar apa sih usaha kita untuk mewujudkan harapan kita menjadi kenyataan. Karena bukan masalah sebesar harapan yang kita punya, tapi seberapa besar usaha kita untuk harapan tersebut. Oiya, mengapa harapan selalu lekat dengan doa? Karena di setiap doa, selalu kita sematkan harapan-harapan kita.
image source : Pixabay.com
image source : Pixabay.com
0 komentar:
Posting Komentar