Review Film: Carrie (1976)

2 comments
Review Film: Carrie (1976)
Review Film: Carrie (1976) Indonesia

Film Carrie (1976) merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama dari novelis horor Stephen King. Film horor Carrie (1976) yang disutradarai oleh Brian De Palma ini bahkan menuai sukses besar hingga aktrisnya yaitu Sissy Spacek dan Piper Laurie masuk sebagai Nominee di Oscar sebagai Best Actress dan Best Supporting Actress. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang jarang diraih oleh film horor biasanya. 

Film Carrie (1976) ini mengisahkan seorang gadis SMA bernama Carrie White (Sissy Spacek) yang polos, pemalu, tidak memiliki banyak teman serta sering jadi sasaran bully. Dirinya bahkan tidak mengerti apa itu darah haid, yang membuatnya histeris pada saat mandi di sekolah. Hal ini membuat banyak teman-temannya merundungnya hingga melempari Carrie White dengan pembalut.

Carrie White di film Carrie (1976) panik saat mendapatkan haid pertamanya
Carrie White di film Carrie (1976) panik saat mendapatkan haid pertamanya

Tak hanya di sekolah, Carrie White juga mengalami hal yang tidak menyenangkan saat berada di rumah. Yup, ibunya, Margaret White (Piper Laurie) digambarkan sebagai seorang religius yang kadang kelewatan saat mengajarkan atau menerapkan agama di kehidupannya sehari-hari. Bahkan ibunya menguncinya di sebuah ruangan kecil dan memintanya berdoa saat mengetahui Carrie White sudah mendapatkan haid pertamanya. Tanpa diketahui ibu dan teman-teman serta gurunya, Carrie White ternyata memiliki kemampuan telekinesis. 

Margaret White  di film Carrie (1976) digambarkan seorang religius yang sangat takut anaknya berbuat dosa
Margaret White  di film Carrie (1976) digambarkan seorang religius yang sangat takut anaknya berbuat dosa

Kehidupan suram Carrie White seolah tak pernah berakhir sampai seorang cowok populer, yaitu Tommy Ross (William Katt) yang kebetulan adalah pacar dari Sue Snell (Amy Irving) meminta Carrie White mengikuti prom night bersamanya. Konflik bertambah karena ibu Carrie White tak mengizinkan dirinya datang ke prom night, karena ia takut kalau Carrie White akan melakukan perbuatan dosa. Padahal hal ini mungkin saja menjadi awal Carrie White untuk menimmati hidup dengan melakukan hal yang biasa dilakukan gadis seusianya, sebelum terlambat.

Carrie White di film Carrie (1976) mengikuti pesta prom night di sekolahnya
Carrie White di film Carrie (1976) mengikuti pesta prom night di sekolahnya


Film Carrie (1976) memang bukan film horor biasa yang langsung memberikan adegan gore penuh darah yang mengerikan. Tapi, penonton justru diajak menyelami kehidupan menyedihkan Carrie White yang seolah tidak punya tempat untuk kembali, baik itu di sekolah atau di rumahnya. Hal ini tentu menyeramkan dan horor banget. Di sekolah di-bully, di rumah justru dihukum dan selalu disalahkan oleh ibunya, satu-satunya orang yang seharusnya bisa membantu dan menyayanginya. Hal ini tentu membuat Carrie White kesulitan untuk memercayai orang lain, bahkan yang benar-benar tulus berbuat baik kepada dirinya. Nggak hanya akting para aktor dan aktrisnya yang menjanjikan, scoring yang indah juga mengiringi film Carrie (1976), baik saat adegan drama yang sedih atau saat-saat mengerikan pada akhir film. (*)

2 komentar:

  1. Saya lupa kapan percisnya nonton film ini (kayaknya enggak lama sehabis IT rilis), tapi yang saya inget banget dari ceritanya: John Travolta tuh berengsek sekali karakternya (lupa juga nama tokohnya). Haha.

    Kalau diingat-ingat, adegan di rumah bareng ibunya sungguh menyeramkan ketimbang perisakan di sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku baru aja ngeh itu John Travolta, yang jadi Billy Nolan hha, pantesan mukanya familiar. Iya, di rumah justru kayak disiksa, sampai persoalan haid aja nggak dikasih tau :(

      Hapus