Review Film: Candyman (1992) Indonesia |
Film horor Candyman (1992) garapan sutradara Bernard Rose ini menceritakan tentang urban legend mengenai sosok mengerikan yang dijuluki sebagai Candyman yang dibintangi oleh Tony Todd, hantu seorang seniman dan putra seorang budak yang dibunuh pada akhir abad ke-19 karena hubungannya dengan putri seorang pelukis kulit putih. Kisah urban legend Candyman membuat mahasiswi Sosiologi Helen Lyle (Viriginia Masden) dan sahabatnya, Bernadette Walsh (Kasi Lemmons) tertarik untuk menjadikannya sebagai topik thesisnya. Hal ini bermula dari desas-desus yang kerap dibicarakan, seperti jika kamu memanggil atau mengucapkan kata "Candyman" sebanyak lima kali di depan cermin, maka Candyman akan datang menemui dan membunuhmu dengan hook atau pengait yang menjadi pengganti tangan kanannya yang sudah putus digergaji. Adanya mitos serta ketakutan akan Candyman ini tentu sering membuat para remaja jadi penasaran, dan bukannya takut. Oleh karena itu, di awal film diperlihatkan kejadian pasangan anak muda yang mengalami kejadian tragis akibat nekat memanggil Candyman di cermin.
Berani memanggil atau mengucapkan kata "Candyman" sebanyak lima kali di depan cermin, maka Candyman akan datang menemuimu dan membunuhmu |
Ruthie Jean di film horor Candyman (1992) yang dikabarkan tewas terbunuh |
"You don't have to believe...just beware."
Helen dan Bernadette memanggil nama Candyman di depan cermin |
Film horor Candyman (1992) yang diadaptasi dari cerita pendek berjudul The Forbidden karangan Clive Barker ini berhasil menyampaikan horor urban legend yang membuat saya tegang dan bulu kuduk saya selalu merinding saat mendengar suara sosok Candyman berbicara kepada Helen. Film Candyman (1992) juga dilengkapi dengan scoring yang dibuat oleh komposer Phillip Glass ini sangat menyenangkan untuk didengarkan. Nggak hanya menyinggung persoalan konflik perbedaan warna kulit yang terjadi di Amerika Serikat, Candyman (1992) juga memberikan drama kehidupan yang dialami sosok Helen yang sangat kompleks, mulai dari tewasnya satu persatu orang yang ia kenal, sosok Candyman yang selalu mengejarnya hingga hubungan rumah tangganya yang kandas membuat cerita film horor ini semakin berbobot sehingga selalu menarik untuk disimak sampai selesai.
"They will say that I have shed innocent blood. What's blood for if not for shedding? With my hook for a hand, I'll split you from your groin to your gullet. I came for you."
Sebenarnya pada tahun 2020 ini ada sekuel Candyman juga yang akan tayang, tapi akhirnya harus diundur kabarnya hingga tahun 2021 nanti karena pandemi Covid-19 . Nah mungkin sebelum menonton sekuel Candyman pada tahun 2021, kamu bisa nih nonton Candyman (1992) terlebih dahulu agar nggak bingung-bingung banget hehehe. Well, selamat menonton! (*)
0 komentar:
Posting Komentar