Review Spirited Away [2001]

3 comments
Spirited Away via Tofugu.com
Spirited Away merupakan film animasi dari Studio Ghibli garapan Hayao Miyazaki tentang seorang anak perempuan bernama Chihiro, yang terjebak dalam dunia yang berisi penyihir, roh halus dan dewa. Spirited Away juga telah menjadi  pemenang dalam Academy Award dan film terlaris di Jepang sepanjang masa. Kabarnya, Spirited Away juga telah meraup pendapatan sebesar 30 miliar yen, mengalahkan Titanic untuk menjadi film tersukses dalam sejarah Jepang.

Spirited Away bercerita tentang Chihiro dan kedua orang tuanya yang tersesat dalam perjalanan menuju rumahnya yang baru. Mereka memasuki suatu daerah yang terlihat cukup ramai dan padat penduduknya, namun anehnya tidak ada satupun orang yang ada saat mereka datang, bahkan warung makanan yang menyajikan banyak makan tidak dijaga. Melihat hal tersebut, orang tua Chihiro langsung kalap dan memakan sebanyak-banyaknya makanan yang ada di warung tersebut. Namun Chihiro menolak ikut makan, dan memilih berkeliling ke sekitar hingga bertemu dengan Haku. Haku melarangnya datang di daerah ini karena merupakan daerah terlarang, dan memerintahkan Chihiro pergi sebelum hari gelap. Sayangnya, tiba-tiba langit langsung gelap, dan roh-roh mengerikan bermunculan. Chihiro langsung berlari menuju orang tuanya yang sedang makan, namun orang tuanya telah berubah menjadi babi. Akhirnya, Chihiro mau tidak mau harus berjuang dalam dunia roh untuk menyelamatkan orang tuanya.

Pertama kali nonton film ini sih, karena penasaran dengan yang dikatakan oleh Colin Stokes dalam speechnya di TED tentang How Movies Teach Manhood tersebut. Menurut saya, Chihiro dalam film ini seperti Glinda dalam film The Wizard of Oz, yang telah dibicarakan oleh Colin Stokes sebelumnya. Chihiro harus menyelesaikan sebuah misi, dalam hal ini adalah menyelamatkan orang tuanya yang disihir menjadi babi, sebelum orangtuanya dimakan oleh roh-roh di dunia tersebut. Spirited Away, juga seperti mendobrak "pakem" film-film kebanyakan. Seorang tokoh, dihadapkan dalam sebuah masalah, kemudian bertarung dengan monster atau apapun trouble makernya, kemudian, ujung-ujungnya, the man get the girl, and they kiss each other, and their life will happy forever. End of story. Sedangkan Chihiro, dia menyelesaikan masalah dengan berteman pada semua orang. Bukan dengan bertarung sendirian, kemudian di akhir cerita, sang pangeran dan sang putri pun menikah dan hidup bahagia selama-lamanya. Namun, dia bekerja sama dengan Haku, Kamaji, Rin, Kaonashi, bahkan saudara kembar Yubaba dan Bo, bayi kesayangan Yubaba.

Mengutip speech dari Colin Stokes, film seperti inilah yang seharusnya kita jadikan contoh, bukan film yang isinya para pria adu kekuatan satu sama lain untuk menyelamatkan seorang putri. Tapi dengan bekerja sama, bekerja dalam grup, saling  mendukung satu sama lain dan saling berteman, seperti The Wizard of Oz, dan tentunya Spirited Away. Selain itu, di film ini kita ditampilkan karakter manusia yang sewajarnya, yaitu pasti punya kelebihan dan kelemahan. Chihiro digambarkan sebagai anak yang penakut, tapi karena orang tuanya tidak memanjakannya, dia akhirnya mau berani untuk berjuang.

Film ini memang belum menggunakan teknologi CGI atau teknologi animasi lainnya yang dapat membuat anda terkagum-kagum. Tapi, jalan cerita yang disajikan oleh Spirited Away sangat luar biasa dan melebihi film animasi yang lain. Hayao Miyazaki benar-benar sempurna dalam menggarap Spirited Away, dari segi jalan ceritanya, scoring music, dan penggambaran karakter hingga sampai sekarang tetap diingat oleh penggemarnya. Well, selamat menonton!

3 komentar:

  1. Singkat.. Jelas.. Padat.. Galak..
    Sudah. Mau komen itu saja
    Hahahahaha....

    BalasHapus
  2. Lugas. Jadi mau nonton ulang film ini, soalnya ada beberapa 'pesan penting' yang kelewat pas nonton.

    BalasHapus
  3. Slah satu yang mmbuat saya trpukau spanjang nonton film ini adalh musiknya. Tenang dan mengalir sebagaimana mestinya. Tidak ada pesan yg pasti dlm film ini. Smua orang bebas menafsirkan pesan dikepalanya masing2.

    BalasHapus